Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck - Ulasan & Sinopsis Novel terkenal di Indonesia
tegaraya.com - Novel berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah Karya Sastra Novel yang ditulis oleh H. Abdul Malik Karim Amrullah, yang dikenal dengan nama pena Hamka. Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini adalah salah satu Novel Paling Terkenal di Indonesia. Novel ini menceritakan sebuah Kisah Percintaan yang bertentangan dengan Budaya di tengah Masyarakat Minang pada masa lampau.
Banyak kritikus Seni Sastra yang menilai Karya Sastra Novel ini adalah salah satu Novel Terbaik yang ditulis oleh Hamka. Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini dianggap sebagai karya legendaris Indonesia, hingga narasi ceritanya telah diangkat menjadi salah bentuk karya seni Teater Sinema Film dengan judul yang sama seperti Novel.
Sinopsis Singkat Novel
Dikisahkan seseorang yang dikenal sebagai Pendekar Sutan yang berasal dari Batipuh, Minangkabau. Pendekar Sutan melakukan perantau jauh setelah terjadi perselisihan keluarga yang membuatnya membunuh Mamak-nya (Paman, saudara dari ibu kandung). Akibat perbuatannya, Pendekar Sutan dipenjara selama 12 tahun di Cilacap. Setelah kebebasannya, Ia pergi merantau Pulau Sulawesi dan menetap di Makassar, serta menikahi seorang wanita Makassar yang bernama Daeng Habibah.
Pendekar Sutan dan Daeng Habibah memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Zainuddin. Namun tak lama setelah melahirkan Zainuddin, ibunya meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Karena kejadian tersebut, Pendekar Sutan merasa sangat terpukul. Ia akhirnya juga mengalami sakit parah hingga meninggal, sehingga membuat Zainuddin menjadi anak yatim Piatu. Zainuddin akhirnya dibesarkan oleh Mak Base.
Setelah Zainuddin telah tumbuh dewasa, Ia memiliki keinginan untuk berkunjung ke Minangkabau untuk menemui para kerabat dan keluarga ayahnya disana. Namun keluarganya justru mengacuhkan Zainuddin. Mereka menganggap Zainuddin tidak memiliki hubungan keluarga yang utuh dengan mereka, karena Ibunya bukan keturunan Suku Minangkabau. Didalam kultur adat Minangkabau, seorang Ibu dianggap sebagai Kepala Keluarga (Matrineal) dan penyambung keturunan.
Selama Zainuddin tinggal di Batipuh, Ia memiliki seorang teman berlatar Wanita Minang yang bernama Hayati. Zainuddin kerap menyampaikan cerita dan curhatannya melalui surat yang ditujukan kepada Hayati. Hayati merasa iba dengan Zainuddin yang terlantar akibat pengasingan dari keluarga dan kerabatnya di Batipuh. Karena kebiasaan bertukar surat tersebut, akhirnya muncul benih cinta diantara mereka berdua. Namun Mamak Hayati yang tidak menyukai hubungan mereka, berusaha menjodohkan Hayati dengan seorang Lelaki Minang yang cukup dipandang karena berasal dari keluarga Kaya Raya, yang bernama Azis. Hayati terpaksa menerima perjodohan itu karena desakan dari keluarganya.
Zainuddin yang mengetahui pernikahan Hayati dengan Lelaki lain, akhirnya mengambil keputusan untuk pindah ke Batavia yang ditemani oleh temannya yang bernama Muluk. Zainuddin memulai karirnya sebagai Penulis dan karya-karyanya banyak digemari oleh orang-orang. Hingga akhirnya Zainuddin pindah ke Kota Surabaya, dan memiliki kehidupan yang mapan. Namun tak disangka, Hayati dan Suaminya pindah jua ke Surabaya.
Hayati dan Azis sering sering bertengkar, hingga pernikahan terancam kandas. Azis yang dipecat dari pekerjaannya akhirnya terpaksa menghubungi Zainuddin dan mengajak Hayati untuk menumpang tinggal sementara di rumah Zainuddin. Saat itu Zainuddin sudah dikenal luas sebagai Penulis Terkenal di Kota Surabaya. Azis yang merasa malu dengan keadaanya tersebut memutuskan untuk bunuh diri dan meninggalkan sebuah surat wasiat kepada Zainuddin untuk menjaga Hayati.
tenggelamnya kapal van der wijck |
Zainuddin menolak untuk menerima kembali Hayati, karena Ia merasa sangat sakit hati dengan penghianatan Hayati yang meninggalkannya. Zainuddin akhirnya membelikan Hayati sebuah tiket Kapal dengan rute Pulau Jawa ke Sumatra. Kapal tersebut dikenal dengan nama Van Der Wijck. Hayati yang merasa sedih karena ditinggal suaminya meninggal dan ditolak oleh Zainuddin, akhirnya memilih untuk menumpangi kapal tersebut dan pulang ke Minangkabau. Namun naas, Kapal Van Der Wijk tenggelam di perairan Tuban. Zainuddin menyesali perbuatannya dan sangat sedih karena mengetahui Hayati masih mencintainya hingga ajalnya.
Ulasan & Data tentang Novel
Karya Sastra Novel hasil tulisan Hamka ini memiliki judul cetak yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang diterbitkan pada tahun 1938. Naskah Novel ini pertama kali terbit dalam bentuk cerita bersambung yang dimuat oleh Majalah Islami mingguan yang terbit di Kota Medan. Karena kepopuleran naskah cerita bersambung ini, akhirnya Majalah tersebut tersebar hingga ke Kutaraja, Aceh. Kepopuleran cerita Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini semakin meluas, banyak para pembaca yang mengirim surat kepada Hamka. Beberapa pembaca bahkan mengkritik latar belakang Hamka yang seorang Ulama namun justru menulis Kisah Roman Percintaan yang diterbitkan lewat majalah.
Hamka |
Hamka merampungkan tulisan sastranya dan menyusunnya menjadi sebuah Karya Novel utuh pada tahun 1938. Saat itu Beliau mencoba menghubungi rekannya yang memiliki usaha percetakan untuk membantunya mencetak draft Novel tersebut melalui Balai Pustaka. Hingga akhirnya pada tahun 1939 Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck telah berhasil dicetak, dan telah dicopy hingga 80 ribu eksemplar oleh beragam Penerbit dalam berbagai versi hingga saat ini.
Novel terkenal Tenggelamnya Kapal Van der Wijck |
Judul Novel (Title) : Tenggelamnya Kapal Van Der WijckPenulis (Author) : H. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka)Bahasa : Bahasa Indonesia, MelayuNomor Jumlah Halaman: 224 HalamanISBN : 978-979-4118-055-6 (cetakan ke-22)OCLC : 246136296
Untuk mendapatkan dan membeli Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karangan Novelis Hamka ini, anda dapat membeli dan memesannya secara online pada beberapa platform toko online.
Demikian artikel yang mengulas sinopsis singkat dan mendeskripsikan data-data seputar Karya Sastra Novel berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label sastra pada laman tegaraya.com
artikel ditulis oleh: Tomy Tegar
akhirnya kesampaian baca sinopsis novel tenggelamnya kapal van der wijck :)
BalasHapustau novelny dari lama, pengen beli tapi kok lupa2 terus akhirnya bisa baca sinopsis lengkapnya disini seneng deh akhirnya tau jalan ceritanya :)
Novel karya Hamka, beberapa setting dikota surabaya, masih tetap terpelihara sejak cerita tersebut dibuat hingga saat ini.
BalasHapus